Oleh : Mudji Isa
EVOLUSI
Dua ribu tahun
yang lalu
Aku di sini dan
berkata “Emas dan perak tak ada padaku”
Kami saling
bersatu, bahu membahu
Saling mengasihi
seorang akan yang lain
Dan mujizat
dinyatakan
Seribu tahun yang lalu
Aku menjadi
bengis
Kuangkat pedang,
tombak dan kurentangkan busur
Kuhancurkan apa
yang menentangku
Semua harus
mengikutiku
Lima ratus tahun
lalu
Aku terpecah
belah
Aku terbagi-bagi
Tiap-tiap
bagianku mencari kebenaran sendiri
Menunjukkan
kebenaran
Kebenaran yang
saling bertentangan
Hari ini, di
sini
Aku berdiri
dengan pilih kasih
Bukan apa, tapi
siapa yang kudengar
Tak sanggup lagi
berkata “Emas dan perak tak ada padaku”
Karena emas dan
perak sudah tertimbun
Magelang,
31 Desember 2010
SUNYI
SENYAP
Malam kudus sunyi senyap
Sesunyi hatiku
Sesenyap jiwaku
Magelang, 25
Desember 2003
JUM’AT
AGUNG
Darah menetes
darah
Ia tetap
melangkah
Demi
manusia-manusia hina
Darah menetes darah
Ia tak pernah salah
Menjadi noda gantikan kita
Darah menetes
darah
Berakhir di
Golgota
Mojokerto, 6 April 2012
BELUM
MERDEKA
Di keremangan malam
di bawah terik matahari
Hutan dan rimba
sudah tak nampak lagi
Desing peluru
sudah tak terdengar lagi
Tapi ada satu
tanya dalam hati
Sudahkah
Indonesia merdeka?
Negri ini kaya
raya
Tapi kami harus
merengek meminta-minta
Kepada
anjing-anjing bangsa asing
Merintih perih
tak terperi
Kami menangis di
negri sendiri
Kami diperbudak
ditanah moyang kami
VOC dan NIPON
telah pergi
Tapi kini negri
kami dibagi-bagi
Bangsaku
rakyatku masih terbelenggu
Oleh
tangan-tangan yang tak tahu malu
Indonesia belum
merdeka
Mojokerto,
11 November 2012
AYUB
Lelaki hina
berselimut kabut
Tubuh penuh luka
tidur beralas debu
Berharap pagi
segera tiba
Saat fajar
merekah
Tiada kawan,
tiada saudara
Berteman
kesepian
Lelaki diam
tanpa air mata
Bibir mengering
tenggorokan tersumbat
Di dalam hati
hanya berdoa
Memohon
ampunanNya
Kedalam
tanganMu, kuserahkan nyamaku
Jadilah
kehendakMu
Si Ayub rebah di
tanah merekah
Ia tak bersalah
Tuhanpun datang
hentikan derita
Pulihkan
kehidupan semula
Magelang,
2008
BIMBANG
Di dalam gelap
kita cari
Di dalam pengap
kita berharap
Cahaya datang
kita bimbang
Tak terbiasa
hidup dalam terang
Kebenaran yang
telah datang
Tak dapat
diterima manusia
Setiap insan
menginginkan
Kebahagiaan
tanpa nestapa
Setiap hati
mengharapkan
Kemerdekaan dan
kedamaian
Namun sayang
manusia
Tak mau terima
cahaya
Setiap mahluk di
alam ini
Alami kelahiran
dan mati
Setiap mahluk di
alam ini
Tuaian itu yang
terjadi
Magelang,
2011
NATALIA
Dalam sepiku
Tuhan kirim dirimu
Untuk terangi
gelap dalam jiwaku
Dalam derita
kita selalu bersama
Jalani hidup
suka dan duka
Terkadang hujan
badai datang melanda
Terkadang riang
tertawa bahagia
Walaupun adat
coba pisahkan kita
Tetapi Tuhan
beserta kita
Natalia kau
tulang rusukku
Yang telah
kutemukan
Kita akan hidup
bersama
Sampai maut
memisahkan kita
Mojokerto,
1 April 2012
TAK
CUKUP SEIMAN
Kuturuti kata pendeta “cari jodoh yang seiman”
Walaupun Yesus
tak pernah mengatakannya
Kami sama-sama
ke gereja
Memuji Tuhan
yang maha kuasa
Yang telah
mempersatukan rasa kasih yang mesra
Tapi apa yang
disatukan Allah diceraikan manusia
Adat yang
berbeda
Suku yang
berbeda
Kasta yang
berbeda
Seorang ayah tak
akan menyerahkan anak gadisnya
Pada laki-laki
yang tak disukainya
Karena laki-laki
itu berbeda
Walau kasih
Tuhan yang menyatukan
Manusia tetap
menceraikannya
Mojokerto,
12 November 2012
BOS
Di dalam gereja
Ia berkata
sambil tersenyum bahagia
“Haleluya, Tuhan
itu baik
Tuhan memberkati
usaha saya”
Dipersembahkannya
hartanya yang melimpah
Namanya tercatat
dalam warta jemaat
Di pabriknya
Para buruh
mengeluh
Nasinya diambil,
susu anaknya dirampas
Tenaganya
dikuras
Menerima cacian
dan makian
Dan ia tetap
berkata “Haleluya”
Mojokerto,
12 November 2012
BENCANA
Pagi ini gunung
kelud meletus
Abu vulkanik
menutupi tanah jawa
Setiap orang
bertanya-tanya
Dengan banyaknya
bencana alam di dunia
Apakah kesudahan
zaman sudah dekat?
Mengapa
hari-hari ini banyak bencana?
Gunung meletus,
banjir, tsunami, gempa bumi
Tanah merekah,
tanah yang mengeluarkan gas alam
Apakah karena
banyaknya dosa manusia?
Apakah alam
sudah terlalu tua?
Bukan..
Semata-mata
bukan
Salomo pernah
menulis “tidak ada yang baru di bawah matahari
Apa yang
dikatakan baru sesungguhnya pernah ada dan akan ada lagi”
Bencana alam
merupakan fenomena wajar
Merupakan
peristiwa berulang selama jutaan tahun
Mengapa kini
semakin banyak bencana?
Karena hari ini
banyak media massa
Kita bisa
melihat peristiwa di belahan bumi lain saat ini juga
Mangapa kita
merasa dunia semakin tua?
Karena kita
hidup hari ini
Kita ada
sekarang bukan di masa lalu
Manusia hanya
bisa menyadari
Bahwa Tuhan
nyata adanya
Kita tak bisa
lari kemanapun
Tak ada tempat
yang aman di muka bumi
Hanya berserah
pada sang pencipta alam ini
Hidup dalam
lindunganNya
Mati adalah
keuntungan
Mojokerto,
14 Februari 2014