Senin, 13 Desember 2021

ANAK PERTAMA (Bagian 1)

Akhir November 2021, istriku membaca Yesaya 44 dan langsung mengena dihatinya. Ia memikirkannya sepanjang hari dan saat bertemu denganku ia begitu bersuka cita. "Kita akan punya anak" katanya semangat. "Aku baru saja mendapatkan ayat, seolah Tuhan bicara denganku. Seorang anak laki-laki." 

Aku membaca dan merenung. "Bagus kataku" 

Iapun mengajukan nama, yg jelas gabungan dari namaku.  


Beberapa waktu sebelumnya kami sering membicarakan nama anak. Aku sendiri menyiapkan sekitar 5 nama anak laki-laki, 3 anak perempuan. Dasarnya tiga kata yakni Mudji nama jawa  nama Alkitab. Kerangkanya  Mudji J_ _  _  A_ _ _. Mengenai nama Mudji pernah kutulis, yakni cita-cita kakekku, yang mepertanyakan kenapa orang jawa tidak punya marga? Maka mendiang membuat namanya diabadikan Mudjio, Mudji Sih Topo, Mudji Nur Isa Putra. Kalau dihitung seluruhnya anak cucu Mudjio maka anakku kelak adalah Mudji ke-15 dari urutan kelahiran. Dari sisi keturunan ialah Keturunan ke-4.

J_ _ _ nama jawa, sudah berusaha mengumpulan nama Sansekerta. Juga nama-nama jawa pada umumnya.

A_ _ _ nama Alkitab ini yang agak berat, karena anakku harus berkelakuan sesuai Firman Tuhan, takutnya jadi bebanya kelak. Tapi kalau Tuhan yg memilih, pasti Tuhan yang menentukan.

Aku berkata, tidak serta merta kita cari nama. Petama kamu belum hamil, kedua setiap kehamilan biasanya ada peristiwa khusus atau pertanda khusus dari situlah nama anak kita akan muncul. 


Dan Yesaya 44 adalah peristiwa khususnya. Maka nama anak kami terbentuk. Namun hanya anak laki-laki. "Kita harus menyiapkan dua nama, laki-laki dan perempuan meskipun Firman Tuhannya mengarah ke laki-laki." Maka kami kembali bertukar pikiran, dan munculah 2 nama. Laki-laki dan perempuan. Yang kelak akan kami publikasikan sejak lahir.


5 Desember 2021, dini hari. Aku masih bekerja shift 3. Istriku mengirim foto lewat WA. Hasil tes kehamilan menunjukan strip dua. Tentu saja kami gembira. Beberapa hari kemudian kami ke bidan desa. Untuk konsultasi.


13 Desember 2021, kami ke dokter kandungan guna memastikan hasil usg. Namun hasilnya sempat membuat istriku drop. 

Tidak terlihat. "Kalau hamil di sini terlihat ada kantongya." Kata dokter, dan aku melihat ekspresi wajah dan sorot mata istriku. Agaknya dia kecewa dan cemas. "Tunggu 2 minggu lagi, siapa tahu hanya terlambat menstruasi. Jika dalam 2 minggu ini mens, hari kedua datanglah ke mari. Saya kasih obat penyubur. Tapi kalau tidak, datang lagi 27 Desember 2021. Seharusnya sudah kelihatan.


Saat pulang aku jelaskan ke istriku, "usg itu hanya alat untuk melihat. Bisa jadi masih kecil. Namun secara klasik ciri-cirimu menunjukan hamil. Zaman sebelum ada usg kan orang-orang menggunakan ciri-ciri. Tenang aja masak Tuhan salah memberi tanda. Janin usia nol itu saat terjadi pembuahan, yakni sperma bertemu ovum. Waktunya kapan? Tidak ada yang tahu. Kita tidak tahu, apalagi dokter. Hanya Tuhan yang tahu, tepatnya kapan. Manusia hanya meperkirakan berdasarkan hari terakhir haid. Karena itu yang mudah dihitung bukan. Bisa jadi, prmbuahannya sekitar saat kamu baca Yesaya. Artinya usianya baru 2 minggu, bukan 6 minggu berdasarkan tanggal haid. Jadi, tenang aja. Kita lihat nanti."

Setelah kujelaskan ia agak mulai tenang. Bangaimana hasil tgl 27? Kita tunggu saja. Apapun yang terjadi, rencana Tuhan selalu indah.


Kamis, 13 Mei 2021

KERTA BHUAWANA

 


Tan Hana Wighna Tan Sirna.

Bhakti Bhina Kerta Bhuwana.

Ambrasta dur Hangkara.

Memayu Hayuning Bawana.



[Tak ada rintangan yang tak dapat dilalui.

Berbakti membina kemakmuran bumi.

Memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak.

Mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan.]

Rabu, 21 April 2021

Lucifer bukan Raja Iblis

 Benarkah Lucifer  adalah Raja Iblis 

Mari kita lihat berdasarkan Naskah Asli - Clementine Vulgate - King James - Terjemahan Baru

Job 11:17 (ALP)  יז  ומצהרים יקום חלד    תעפה כבקר תהיה

איוב 11:17 (WLC)  וּמִצָּהֳרַיִם יָקוּם חָלֶד תָּעֻפָה כַּבֹּקֶר תִּהְיֶה׃

Iob 11:17 (CLEM) Et quasi meridianus fulgor consurget tibi ad vesperam ; et cum te consumptum putaveris, orieris ut lucifer.

Job 11:17 (KJV)  And thine age shall be clearer than the noonday; thou shalt shine forth, thou shalt be as the morning.

Ayub 11:17 (TB)  Kehidupanmu akan menjadi lebih cemerlang dari pada siang hari, kegelapan akan menjadi terang seperti pagi hari. 




Isaiah 14:12 (ALP)  יב איך נפלת משמים הילל בן שחר נגדעת לארץ חולש על גוים

ישעיהו 14:12 (WLC)  אֵיךְ נָפַלְתָּ מִשָּׁמַיִם הֵילֵל בֶּן־שָׁחַר נִגְדַּעְתָּ לָאָרֶץ חֹולֵשׁ עַל־גֹּויִם׃

Isaiae 14:12 (CLEM) Quomodo cecidisti de cælo, Lucifer, qui mane oriebaris ? corruisti in terram, qui vulnerabas gentes ?

Isaiah 14:12 (KJV)  How art thou fallen from heaven, O Lucifer, son of the morning! how art thou cut down to the ground, which didst weaken the nations!

Yesaya 14:12 (TB)  "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! 




Επιστολή Πέτρου Β' 1:19 (NEB)  Και εχομεν βεβαιοτερον τον προφητικον λογον, εις τον οποιον καμνετε καλα να προσεχητε ως εις λυχνον φεγγοντα εν σκοτεινω τοπω, εωσου ελθη η αυγη της ημερας και ο φωσφορος ανατειλη εν ταις καρδιαις υμων·

2 Petri 1:21 (CLEM) Et habemus firmiorem propheticum sermonem : cui benefacitis attendentes quasi lucernæ lucenti in caliginoso donec dies elucescat, et lucifer oriatur in cordibus vestris :

2 Peter 1:19 (KJV)  We have also a more sure word of prophecy; whereunto ye do well that ye take heed, as unto a light that shineth in a dark place, until the day dawn, and the day star arise in your hearts:


2 Petrus 1:19 (TB)  Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu. 



Dari naskah-naskah tersebut, Lucifer tidak berarti si Raja Iblis. Namun berarti Bintang Timur atau Fajar. Lucifer merupakan kata benda, bersifat netral sehingga maknanya tergantung kalimat. 

Jumat, 09 April 2021

Bumi Waris

Dengan bangga seorang ayah berkata

Nenek moyang kita hebat nak

Dahulu kala bangsa kita memiliki perdaban 

Kapal-kapal menguasai lautan nusantara

Candi-candi dibangun dengan megah

Karya sastra tertulis indah dalam lontar


Sang anak terkesima lalu bertanya

Lalu apa yang ayah lakukan di masa muda

Apakah ayah juga membuat kapal

Apakah ayah memahat arca 

Atau menulis nada dan irama

Aku bahkan belum pernah melihat band ayah 


Sang ayah terdiam 

Penyesalan tersirat dalam hatinya

Betapa aku telah mensia-siakan masa muda

Hanya dengan menghayal kejayaan masa silam

Menikmati bumi waris Wilwatikta

Namun tidak mewariskan apa-apa ke generasi selanjutnya



Mudji Isa

Majapahit,   April 2021


Rabu, 07 April 2021

TERJEBAK ABAD KE12

  

 

Bangkitnya Kejayaan Majapahit tanpa kita sadari telah menjadi slogan yang menjebak pikiran kita. Kita terbuai dalam kejayaan masa silam, terbuai tentang kehebatan nenek moyang kita di abad 12-15, bahkan lebih dari itu kita terbuai dengan kecangihan teknologi serta pemikiran leluhur kita abad ke 8 ketika Borobudur dan Prambanan dibangun. Apakah salah bangga dengan kemajuan peradaban masa lalu. Tidak, sama sekali tidak. Namun menjadi salah jika kejayaan masa lalu hanya menjadi khayalan, atau hanya sebatas slogan bahwa kita keturunan orang hebat, kemudian berhayal bahwa kecerdasan mereka kita kuasai, kekayaan mereka kita miliki dengan hanya mengharapkan warisan. 

Majapahit tidak mungkin bisa bangkit lagi seperti dahulu kala, beberapa pertimbangannya ialah jumlah agama sudah bertambah, sistem kepemimpinan sudah berubah, peralatan penunjang kehidupan sehari-hari sudah jauh berbeda. Jadi, jangan mengharapkan seorang Raja muncul memerintah kita, kita punya kapal perang yang tangguh, hidup makmur.  Perlu kita ingat, tulisan masa lalu masih berorientasi istana sentris, karena para penulis seperti Mpu Tantular, Mpu Prapanca mereka adalah penulis di kalangan istana. Kondisi kehidupan rakyat sehari-hari tidak kita ketahui secara persis.

Bagaimana generasi kita menyikapinya, ya mari kita ambil spiritnya, kita ambil semangatnya. Kita gunakan kelebihan kita sebagai ahli waris Majapahit untuk membangun Indonesia. Kita gunakan pengetahuan ilmiah, gabungkan dengan nilai spititual nenek moyang. Kita ambil Prasasti Trowulan 1, disana terlulis Majapahit memiliki pelabuhan Canggu yang merupakan pelabuhan sungai teramai, di sana tempat pertukaran barang-barang dagangan dari Maluku, India, Cina dengan hasil bumi Majapahit yang di dominasi padi. Dalam prasasti tersebut pedagang asing dikenakan pajak, namun pribumi bebas pajak. Tindakan kita hari ini, apakah perlu membuat rekontruksi pelabuhan, membuat duplikat kapal dagang? Tidak perlu, yang kita ambil adalah peraturan pajaknya. Dalam era Indonesia sekarang, bagaimana jika pengusaha asing kita kenakan pajak tinggi, sedangkan usaha rakyat asli Indonesia yang masih perintisan dibebaskan pajaknya, jika ingin membuat event promosi dimudahkan segala perijinannya. Mungkin tidak bebas sama sekali, namun harganya terjangkau. Sehingga banyak para kreator dengan modal minim dapat dukungan dari pemerintah, sedangkan pemodal besar dari asing kena pajak tinggi.

Dalam Negarakretagama, para durjana dihabisi, desa yang berprestasi menjadi tanah perdikan. Untuk membangkitkan Majapahit apakah perlu mambuat kirab budaya sebagai duplikat Hawam Wuruk dalam mengunjungi desa-desa? Tidak harus seperti itu, namun spiritnya yang kita ambil. Durjana, yakni penjahat yang mengerogoti negara seperti koruptor ya kita babat habis, tanpa kompromi. Rakyat yang berjasa dalam berbagai bidang mendapat penghargaan dari pemerintah. Tulisan ini mungkin bertentangan dengan pemikiran banyak orang, jika berbeda mari kita diskusi.