Kamis, 06 Maret 2014

MASA SILAM TELAH HILANG

Jika tidak ada masa lalu tak ada masa sekarang
masa lalu tinggal kenangan tak akan terulang
kejayaan nenek moyang kita selalu membayang
namun kita harus maju terus untuk berjuang


Suatu peristiwa memiliki dampak berbeda-beda, tergantung sudut pandang penerima akibat dari peristiwa tersebut. Seseorang bisa menjadi pahlawan sekaligus pemberontak pada saat bersamaan dan perbuatan sama pula. seorang pencuri sangat merugikan pemilik barang yang dicuri, tetapi menjadi pahlawan bagi anaknya yang lapar.Peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kita mulai dari nenek moyang hingga hari ini, biasanya hanya dikenang dari satu sisi saja, tanpa melihat dampak lain dari peristiwa tersebut. Seperti halnya dalam masa kejayaan Nusantara di bawah bendera Majapahit, hanya diceritakan sudut pandang dari tanah jawa tanpa mengupas dampak dari wilayah nusantara di luar pulau. Setiap kejayaan suatu bangsa pasti didampingi oleh masa kekelaman bangsa lainnya.

Awal berdirinya kerajaan Majapahit, pasukan Tar tar datang ke bumi Tumapel untuk membalas penghinaan Raja Jawa terhadap utusan Kubilai Khan sbelumnya. Saat itu penguasa di Tumapel adalah Singosari.Saat Tar tar datang kerajaan sudah berganti Kediri, kesempatan ini dimanfaatkan Raden Wijaya untuk membalas kekalahan Singosaari dengan meminjam kekuatan tentara Tar tar yang tidak tahu mana Raja Jawa untuk mengalahkan Kediri. Begitu berhasil, bukan mendapat hadiah malah tentara Tar tar dihalau hingga keluar dari tanah Jawa. Dalam sejarah tanah jawa hanya diceritakan bahwa pasuka Kubilai Khan pergi ke luar pulau, tidak tahu bagaimana nasibnya dan tidak ada yang peduli bagaimana respon Kubilai Khan saat mengetahui pasukannya gagal dalam tugas. Setelah gagal dalam tugas, prajurit-prajurit Tar tar tak mungkin pulang ke negrinya karena pasti akan mendapat hukuman. Karena sebab tersebut mereka berhenti di pulau Kalimantan, masuk hutan dan beradaptasi di sana, hingga bertemu dengan penduduk asli dan terjadilah perkawinan campur antara Dayak dan Mongol. Hingga saat ini penduduk Kalimantan Timur merupakan keturunan prajurit Mongol di era abad 12.

Ketika Ratu Kencono Wungu dan Damar Wulan memerintah Majapahit, seorang patih yang terkenal jahat melarikan diri tak tahu rimbanya. Patih Logender tak diketahui lagi bagaimana kisah hidupnya dan tak ada yang peduli. Ternyata ia pergi ke Kalimantan Barat dan kawin dengan wanita setempat, hingga melahirkan keturunan Dayak Mualang. Hingga saat ini makamnya masih ada di kabupaten Sintang. Indonesia luas, namun sejarah yang kita pelajari hanya berkutat di pulau Jawa dan Sumatra, seolah pulau lain hanya menyumbang sedikit dalam sejarah. Padahal bangsa kita adalah bangsa yang masih memiliki pertalian darah di masa lampau.

Kejayaan Majapahitpun tiba pada puncaknya, ketika Mahapatih Gajah Mada mempersatukan Nusantara. Bagi kerajaan di tanah jawa hal itu merupakan prestasi gemilang dalam sejarah bangsa kita. Namun bagi daerah-daerah tahlukan kejayaan Negarakertagama menyisakan kepiluan akibat perang. Salah satunya masyarakat Bali, ketika itu kerajaan Bali dipimpin oleh Patih Kebo Iwa , seorang panglima perang pembela rakyatnya. Gajah Mada tak mampu menandingi kesaktian Kebo Iwa, akhirnya dibuatlah muslihat. Kebo Iwa ditawari wanita cantik untuk dipersunting menjadi istrinya. Dan ketika datang dengan damai, bukan istri yang diperoleh namun maut yang didapat. Akhirnya tanpa Kebo Iwa Bali tahluk ditangan Majapahit. Hal inipun tak diceritakan dalam babad tanah jawa, namun di Bali menjadi kisah kelam.

Apa yang ditabur itulah yang dituai. Di bawah kepemimpinan Brawijaya V, Majapahit runtuh bukan oleh tangan asing namun oleh anaknya sendiri. Masih banyak peristiwa di bumi ini merupakan suatu keseimbangan, karena hidup itu harus seimbang. Jadi ketika manusia berlomba-lomba lepas dari perburuhan banyak pengusa-pengusaha baru muncul. Dan ketika pengusaha baru muncul, maka muncul pula buruh-buruh baru, karena tak seorangpun sukses tanpa bantuan orang lain, khususnya orang-orang bawah yang menopang kesuksesannya. Oleh sebab itu, kemiskinan tak bisa dihapuskan, semakin kaya seseorang maka semakin banyak orang miskin di sekitarnya. Kesuksesan seseorang membawa kemalangan bagi orang lain. Hidup adalah seimbang tak mungkin sama rata sama rasa seperti cita-cita komunis.

Pura-pura Majapahit telah sunyi
Candi-candi telah musnah
yang tersisa tak terurus dan tak dipedulikan lagi
reruntuhannya bukan karena tangan asing
Sang Nata runtuh oleh anaknya sendiri
seorang anak yang mengambil jalan pelepasan sendiri
bersama agama baru yang kini merajai negri
anak yang memberontak terhadap orang tuanya
menganggap ayahnya sesat
hingga kehancuran dan reruntuhan semakin parah
hari ini
di sini
para pemuja ajaran nenek moyang dianggap sesat
para pemelihara budaya dianggap pengikut iblis
batu-batu menjadi saksi bisu
atas kekejaman zaman pelalihan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar