Air
dari samudra raya menuap menuju angkasa
Berkumpul
bersatu berarak beriringan
Semakin
pekat semakin kelam menutupi cahaya
Mengembun
jatuh membasahi tanah resah
Kau
diharapkan petani desa
Kau
dikeluhkan penduduk kota
Kau
dicintai tanaman
Kau
dibenci selokan
Air
sumber kehidupan di dunia
Juga
sumber bencana alam
Jika
manusia tak merusak semesta
Semesta
juga bersahabat dengan manusia
Mojokerto,
17 sept’15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar