Senin, 09 November 2015

AKU TIDAK MENGENALMU



Dauri seorang yang saleh
Ia bergaul akrab dengan Allah
Seorang pelayan altar yang setia
Selalu baca kitab suci, doa tiap hari

Di pagi yang cerah seusai berdoa, seorang janda tuna karya mengetuk pintunya
“Nak, berilah saya pinjaman untuk beli beras sebab anakku belum makan.”
Dengan santun ia menjawab
“Maaf ibu, uang saya sudah tidak ada yang tersisa. Sudah saya belanjakan untuk makanan sehari-hari. Ini tinggal perpuluhan yang tak boleh dilanggar dan harus dipersembahkan untuk Tuhan. Saya berdoa supaya Tuhan memberkati Ibu dan anak ibu.”

Hari berlalu, tanah masih basah karena hujan semalam
Dauri mengenakan pakaian rapi hendak keluar dari rumah
Bapak Rtpun datang
“Pak Dauri, karena hujan badai tadi malam rumah pak Dani roboh. Hari ini kita akan bergotong royong membersihkan reruntuhannya.”
Dauri mengunci pintu dari luar
“Pak RT, sampaikan kepada yang lain. Saya hari ini ada pelayanan, sudah latihan dan tidak boleh terlambat. Sesudah ibadah kami ada rapat, siangnya doa pelayan altar. Jadi saya tidak bisa membantu, namun saya berjanji akan mendoakan pak Dani.”

Minggu berlalu, malam telah larut
Handphone berbunyi
Dauri segera meluncur ke sebuah rumah yang cukup jauh
Seorang bocah kesurupan, Dauri menumpangkan tangan
“Dalam nama Yesus.”
Setanpun pergi

Bulan berlalu,
Dauri menyembuhkan orang sakit Dalam nama Yesus

Tahun berlalu,
Dauri meninggalkan dunia ini
Arwahnya bertemu Tuhan di gerbang sorga
Tuhan berkata
“Maaf, Aku tidak mengenalmu.”
Mojokerto, 7 Agustus 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar