Sabtu, 20 Agustus 2016

Fotosintesis Buatan

"Hutan kita berkurang, kendaraan bermotor semakin meningkat. Lalu siapa yang akan menyerap gas hasil pembakaran minyak bumi jika tak ada lagi pohon. Bumi akan semakin panas. Manusia akan semakin terhimpit oleh ulah sendiri. Maka dari itu saya memiliki ide membuat alatfotosintesis buatan." Atma berhenti sejenak menunggu reaksi hadirin.

Tuan Ditolak mengangkat tangan. "Maaf saudara Atma, sepertinya anda dan team anda sudah menjelaskan hal ini bukan? Sekarang kami minta hasilnya. Oraganisasi telah menyetujui dan membiayai proyek ini, namun tak juga ada hasilnya."

"Anda benar tuan Dito." Atma menurunkan nada suaranya." Masalahnya tak sesederhana membuat cetakan kue, prosesnya sangat panjang. Saya akan menjelaskan secara rinci agar tuan-tuan sekalian memahami kesulitan kami. Proyek ini untuk masa depan manusia. Bukan saja Indonesia tetapi dunia."

"Tidak." Tuan Dito memotong. "Hal ini terlalu lama. Sudah banyak waktu terbuang sia-sia. Kami ingin segera menutup proyek ini. Kita akan beralih ke teknologi tepat guna yang bermanfaat dalam waktu dekat serta bernilai ekonomis."

"Tetapi tuan-tuan."Atma coba menjelaskan namun sia-sia. Sebab hadirin satu per satu meninggalkan ruangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar